Willow Project Disetujui, Apa kabar Masa Depan Alaska?

Willow Project Disetujui, Apa kabar Masa Depan Alaska?

Green Info

27 Maret 2023

Aviaska Wienda Saraswati

Banner

Willow Project telah mendapatkan izin operasi dari Presiden Amerika Serikat. Banyak pihak menentang proyek pengeboran minyak bumi ini. Proyek ini berpotensi percepat laju perubahan iklim.

Dunia sedang dihebohkan dengan ijin operasi yang diberikan untuk pengeboran minyak Willow Project di Alaska. Kecaman pada ConocoPhillips datang bertubi-tubi dari berbagai elemen masyarakat. Kecaman disampaikan lewat petisi dan surat yang untuk menghentikan proyek tersebut.

Willow Project

unnamed (26).png

Proses Pengeboran Minyak Bumi di Alaska (energynews)

Willow Project adalah proyek besar-besaran pengeboran minyak bumi yang diusung ConocoPhillips di Alaska. ConocoPhillips adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dalam eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas alam asal Amerika Serikat.

Proyek ini telah mendapatkan persetujuan untuk operasi dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Proyek akan dibangun tepatnya di lereng utara Alaska. Alasan diloloskannya perijinan proyek ini tentunya demi kepentingan perekonomian. Pembukaan proyek baru akan menyerap banyak tenaga kerja dan minyak yang diproduksi akan mendatangkan keuntungan materil yang besar.

Willow Project nantinya akan membuka 3 lokasi pengeboran dengan jumlah sumur paling banyak 199 buah. Jumlah ini telah mengalami pengurangan dari yang diajukan ConocoPhillip sebanyak 5 lokasi pengeboran.

Potensi Minyak Bumi Alaska

unnamed (27).png

Peta Potensi Minyak Bumi Alaska NPR-A (The New York Times)

Alaska dikenal sebagai wilayah yang memiliki potensi minyak bumi yang besar di Amerika Serikat. Alaska bahkan mendapat julukan National Petroleum Reserve (NPR) yang artinya Cadangan Minyak Nasional. Cekungan utara yang jadi lokasi Willow Project masih menyimpan potensi minyak bumi lebih dari 1,2 miliar barel.

Besarnya potensi migas ini mampu mendanai menyumbang pendapatan Dana Umum negara bagian sebanyak 180 miliar USD. Selain itu, industri perminyakan telah menyerap lebih dari 77.600 tenaga kerja di Alaska.

Meskipun punya potensi besar, bukan berarti industri ini tidak menghadapi tantangan. Minyak bumi adalah sumber energi yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, produksi minyak bumi di Alaska telah mengalami tren penurunan sejak tahun 1988.

Untuk tetap bisa berjalan, pelaku industri ini sedang berusaha keras untuk mencari wilayah baru pengeboran. Beberapa potensi wilayah baru terletak di wilayah federal. Untuk membuka lahan di sana, proses perizinannya jauh lebih rumit. Sayangnya, serumit apapun perizinannya, pembukaan lahan baru tetap bisa dilakukan. Presiden Joe biden telah membuktikannya lewat Willow Project.

Berbagai Potensi Kerusakan Lingkungan Alaska

unnamed (28).png

Demonstrasi Protes Willow Project (Anadolu Agency / Getty Images)

Willow Project diprediksi dapat menghasilkan 576 juta barel minyak bumi dalam kurun waktu 30 tahun. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, proyek ini diperkirakan akan membuang 239 juta metrik ton karbon dioksida ke udara. Belum lagi, proyek ini akan mengambil alih 499 hektar lahan untuk aktivitas pertambangan.

Lalu, apa dampak nyata dari emisi karbon yang mereka hasilkan? Dampak pertama yang sangat krusial adalah mempercepat laju perubahan iklim. Padahal tiap tahunnya Alaska telah menghadapi kenaikan suhu yang mencapai 4 kali lipat setiap tahunnya. Kenaikan suhu akan mengakibatkan mencairnya es di kutub utara dan erosi pantai makin memburuk.

Selain itu, proyek pengeboran minyak ini juga akan merusak habitat dari berbagai satwa seperti beruang kutub, paus kepala busur, burung loon, dan salmon. Kerusakan habitat akan menyebabkan ketidakstabilan ekosistem. Hal tersebut dapat memicu penurunan populasi satwa hingga kepunahan.

Menyadari besarnya potensi kerusakan lingkungan yang terjadi, banyak masyarakat dan aktivis lingkungan menjalankan kampanye untuk mengecam proyek ini. Kecaman disampaikan dengan penandatanganan petisi untuk menghentikan proyek di Campaign.org. Petisi yang dibuat oleh Amelia Estrada ini telah ditandatangani oleh 1,5 juta orang. Selain itu, #StopWillow di TikTok juga mendapatkan eksposur yang tinggi di masyarakat.

Dunia memang belum mampu bertransisi sepenuhnya ke energi terbarukan. Tapi, bukan berarti sah saja melanggengkan praktik lama industri energi. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju atau tidak setuju dengan pembukaan proyek ini?

Follow Kita di Google NewsGoogle News
Flag

Bagikan Artikel Ini