Green Info
17 Oktober 2023
Aviaska Wienda Saraswati

Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir memberi banyak manfaat bagi manusia. Namun, bagaimana dengan lingkungan? Ternyata ada dampak positif dan negatif yang timbul. Bijaklah berteknologi untuk kurangi emisi karbonnya!
Seperti halnya industri, perkembangan teknologi juga sangat cepat. Hal ini ternyata turut mempengaruhi keberlanjutan lingkungan. Teknologi yang semakin mutakhir ibarat pedang bermata dua bagi lingkungan. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, teknologi dapat semakin memperburuk kerusakan lingkungan. Di lain sisi, teknologi bisa jadi solusi untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan.

Infografis Besaran Pengaruh Emisi Teknologi Bagi Manusia (The environmental footprint of the digital world Study)
Teknologi punya peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia di era modern ini. Temuan-temuan instrumen berbasis teknologi telah mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia. Contoh sederhananya saja, kendaraan yang kita gunakan sehari-hari membantu mengakomodir mobilitas kita.
Akan tetapi, perkembangan teknologi ternyata juga jadi bumerang bagi kelestarian lingkungan. Jejak karbon yang dihasilkan dari proses manufaktur hingga penggunaan teknologi berdampak signifikan pada perubahan iklim. Salah satu contohnya adalah teknologi digital di tahun 2019 telah menghasilkan jejak karbon sebanyak 223 juta ton. Emisi tersebut dihasilkan dari konsumsi energi (6.800 TWh), emisi gas rumah kaca (1.400 juta ton), konsumsi air (7,8 juta m3), dan penggunaan listrik (1,300 TWh).
Selain itu, teknologi transportasi juga menyumbang jejak karbon yang tidak sedikit. Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA), transportasi menyumbang ⅕ emisi karbon dunia. Mayoritas emisi dihasilkan oleh kendaraan penumpang (45.1%) dan kendaraan pengangkut barang (29.4%). Jejak karbon dari teknologi ini terus meningkat karena meningkatnya kebutuhan dan permintaan.

Pemanfaatan Teknologi Untuk Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Roster (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Meskipun perkembangan teknologi memiliki beberapa imbas buruk pada lingkungan, bukan berarti kita tidak bisa memanfaatkannya untuk upaya restorasi lingkungan. Teknologi ternyata juga punya 3 peran penting yaitu:
Berkat kemajuan teknologi, saat ini manusia mampu memonitor dan memetakan kerusakan lingkungan dengan lebih akurat. Hal ini sangat penting untuk penyajian data seperti data produksi emisi karbon, kenaikan suhu bumi, luas dan sebaran area hutan, timbulan sampah dan limbah, dan masih banyak aspek kerusakan lainnya yang bisa dipetakan oleh teknologi.
Data yang diperoleh dari aktivitas monitoring dan pemetaan akan jadi landasan utama penetapan kebijakan pemulihan lingkungan hidup. Dalam penetapan kebijakan, data tersebut dibutuhkan untuk menentukan tujuan, target, dan langkah konkrit restorasi lingkungan.
Perkembangan teknologi jadi modal utama untuk menciptakan perangkat teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan yang saat ini telah tercipta adalah panel surya, kincir angin, turbin air, mobil listrik, alat daur ulang sampah, filter limbah, dan elektronik hemat energi. Perangkat teknologi ramah lingkungan sangat dibutuhkan agar masyarakat, industri, dan pemangku kebijakan dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dalam setiap aktivitas konsumsi dan produksi.
Teknologi yang semakin canggih juga semakin memudahkan manusia untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan lingkungan. Bahkan kita dapat mengakses informasi tersebut dalam beragam media yang menarik dan kreatif. Akses tentang informasi lingkungan dapat disajikan dalam bentuk jurnal penelitian, laporan, artikel ilmiah, infografis, dan video.
Informasi tersebut dapat kita akses di media cetak, portal berita online, portal jurnal online, aplikasi, dan media sosial. Beragamnya media dan bentuk sajian informasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan tren yang sedang hangat di publik.
Teknologi informasi dan komunikasi ini juga mampu menarik partisipasi publik dalam kampanye yang mendukung pelestarian lingkungan. Jadi, publik tidak hanya belajar dari informasi yang disajikan. Mereka juga memiliki wadah untuk melakukan aksi nyata.

Perawatan Panel Surya (Harviyan Perdana Putra / ANTARA FOTO)
Teknologi memang punya banyak manfaat untuk lingkungan. Namun, karena kita sudah tahu dampak negatifnya, kita perlu bijak dalam menggunakan teknologi. Berikut adalah langkah bijak berteknologi untuk kurangi kerusakan lingkungan:
Sebelum menggunakan teknologi, kita perlu mengetahui potensi emisi karbon apa saja yang dihasilkan dari perangkat yang kita gunakan. Emisi karbon biasanya dihasilkan pada proses manufaktur, distribusi, penggunaan, dan pembuangan limbah perangkat. Mengetahui potensi tersebut dapat membantu kita melakukan langkah pengurangan emisi. Contoh langkah yang bisa dilakukan adalah menggunakan bahan baku ramah lingkungan, menggunakan perangkat sesuai kebutuhan agar hemat energi, dan mengelola limbah teknologi yang kita gunakan.
Memilih perangkat teknologi yang ramah lingkungan juga sangat penting. Saat ini, kita disajikan beragam pilihan perangkat teknologi dengan keunggulan fiturnya masing-masing. Oleh karena itu, kita harus memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Produk yang ramah lingkungan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dan hemat energi.
Merawat perangkat teknologi harus kita lakukan dengan benar dan rutin. Perawatan tersebut adalah salah satu cara kita untuk memperpanjang usia produk. Perawatan dapat meminimalisir kerusakan pada perangkat sehingga kita tidak perlu membeli perangkat baru terlalu sering. Hal ini dapat membatasi konsumsi kita terhadap perangkat teknologi dan membantu mengurangi emisi karbon.
Produk teknologi juga menghasilkan limbah. Dalam skala rumah tangga umumnya kita menghasilkan sampah elektronik. Sampah elektronik adalah barang elektronik yang sudah tidak terpakai lagi. Di Indonesia, terdapat 2 juta ton timbunan sampah elektronik pada tahun 2019. Sampah elektronik dan perangkat teknologi lainnya tergolong dalam limbah B3. Jadi, kita tidak dapat mengolah sampah tersebut sendiri. Kita butuh bantuan pemerintah dan industri daur ulang sampah yang akan mengelola limbah B3. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kamu bisa memilah sampah elektronik dan membuangnya pada drop box khusus limbah B3 yang sudah disediakan pemerintah.
Itu dia fakta yang perlu kamu ketahui tentang dampak perkembangan teknologi terhadap kelestarian lingkungan. Greeneration Foundation juga memanfaatkan teknologi untuk menjaga keberlanjutan aksi restorasi lingkungan di Indonesia. Kami menciptakan platform donasi digital Green Fund Digital Philanthropy untuk mendukung pendanaan berkelanjutan bagi aksi restorasi lingkungan di Indonesia. Yuk jadi bagian dari solusi digital pelestarian lingkungan!
