Setelah YOLO (You Only Live Once) terbitlah YONO (You Only Need One)

Setelah YOLO (You Only Live Once) terbitlah YONO (You Only Need One)

Green Info

26 Maret 2025

Fitria Budiyanti

Banner

Pengen beli baju baru lagi deh!

Eh, kemarin brand ini baru launching dress terbaru loh!

Beli sepatu lagi kali yah, masa pakai ini terus?

Apakah kamu familiar dengan percakapan tersebut atau mungkin kamu sendiri yang sedang mengalaminya? Hmm…memang di era yang serba cepat dan instant seperti saat ini mendorong kita untuk terus belanja hingga menyebabkan impulsive buying atau belanja berlebihan. Ditambah lagi dengan pengaruh social media dan juga para influencer untuk terus memperkenalkan produk terbaru.

Sebenarnya gak sepenuhnya salah influencer atau brand yang memperkenalkan produk baru kok. Kita sebagai konsumen juga punya power atau kendali atas diri kita sendiri untuk memilih dan memilah sebelum berbelanja, dan jika dilihat dari sisi ekonomi pastinya banyak uang yang dikeluarkan untuk berbelanja serta kalau dilihat dari dampak lingkungan yang dihasilkan tentunya menyebabkan jejak karbon serta sumber daya alam yang dibutuhkan untuk memproduksinya.

Lalu apakah kita tidak boleh belanja sama sekali?

Tenang, gak gitu kok maksudnya. Karena bagaimanapun juga, kita sebagai manusia pasti tetap butuh mengkonsumsi barang atau jasa untuk kebutuhan hidup. Tetapi, pilihlah kebutuhan hidup yang baik untuk kebutuhan diri sendiri dan juga lingkungan salah satunya dengan memahami kalau sebenarnya yang kita butuhkan itu tidak banyak kok.

“Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia, tetapi tidak untuk keserakahan setiap manusia.” -Mahatma Gandhi-

Mengenali Perbedaan YOLO dan YONO

Dulu cukup gaung terdengar istilah YOLO (You Only Live Once) yang menjadi semangat menikmati hidup tanpa batas, dengan pengeluaran besar untuk hal yang konsumtif dan tersier seperti berbelanja barang mewah atau berbagai keperluan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Semisal, membeli varian lipstik dengan berbagai warna, membeli kemeja dengan berbagai model yang trend sehingga hanya terpakai mungkin 1-3 kali saja dan masih banyak hal lainnya yang dibeli karena kurangnya kesadaran, dan menganggap hidup hanya satu kali saja sehingga harus dilakukan segera dan saat itu juga, terlebih jika ada uang berlebih rasanya seperti kurang afdol kalau tidak belanja.

Sebenarnya saat kita memiliki kecukupan rezeki untuk berbelanja boleh saja kok, tetapi perlu diingat bahwa kita tidak hanya hidup di masa ini saja, karena ada masa depan yang menanti dengan segala tanggung jawab yang perlu kita emban di masa depan. Harga kebutuhan di masa depan juga pasti semakin meningkat karena kehadiran inflasi dan belum lagi kebutuhan tak terduga lainnya.

Sehingga sudah saatnya kita beralih dari YOLO menjadi YONO (You Only Need One) yakni sebuah prinsip hidup yang memberikan kesadaran untuk berfokus pada hal yang memang penting dan dibutuhkan, serta mengutamakan pengeluaran yang bijak untuk masa depan.

Semangat ini tidak hanya sekedar untuk berhemat, tetapi juga menjadi aksi nyata agar hidup lebih bermakna dan ramah lingkungan.

Kenapa Bisa Muncul Tren YONO?

  • Inflasi tinggi sedangkan pendapatan rendah.

Setiap tahun pertumbuhan inflasi yang terjadi kurang selaras atau kurang berbanding lurus dengan pendapatan yang diperoleh, belum lagi sulitnya peluang kerja juga membuat kita perlu lebih bijak dan berhati-hati terhadap pengeluaran.

  • Kesadaran untuk hidup ramah lingkungan, karena gaya hidup konsumtif meningkatkan limbah dan jejak karbon.

Jejak karbon dari pola konsumsi dan belanja yang berlebih juga dapat berdampak pada perubahan iklim yang terjadi saat ini.

  • Pergeseran prioritas konsumsi, dari sekedar punya banyak menjadi punya yang berkualitas.

Beralih untuk memilih yang berkualitas daripada yang hanya sekedar banyak kuantitas saat ini lebih diminati karena kualitas yang baik dapat meningkatkan value dan esensi dari barang itu sendiri.

  • Keinginan hidup lebih bermakna yakni hanya berfokus pada hal atau barang yang memang benar-benar penting.

Pada akhirnya, kehidupan yang bermakna yakni hanya memilih hal yang menjadi tujuan utama. Selain mendapat kebahagian dari barang, kita juga bisa mendapat kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang mungkin terlihat sepele tetapi sebenarnya bisa menjadi kebahagiaan yang hakiki seperti memiliki nikmat sehat, teman dan keluarga yang baik, dan hal baik lainnya yang bisa kita temui di hidup ini.

Manfaat Penerapan YONO

YONO tidak hanya membantu kita untuk menghemat pengeluaran, tetapi juga memberikan kontribusi baik pada lingkungan. Bayangkan, jejak karbon yang bisa kamu kurangi dari belanja barang-barang yang impulsif.

Tetapi perlu diingat, hal ini juga bukan kompetisi untuk merasa menjadi “si paling punya sedikit barang” melainkan memastikan untuk memilih barang yang dibutuhkan dan nikmati hidup tanpa merasa terbebani dengan barang-barang yang tidak perlu.

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

CNN Indonesia

Flag

Bagikan Artikel Ini