Siaran Pers
31 Juli 2025

Tangerang Selatan, 18 Juni 2025 – GIZ Indonesia bersama dengan Unilever Indonesia, Ecoxyztem, dan Greeneration Foundation berhasil menyelenggarakan acara Demo Day yang merupakan puncak dari program akselerasi proyek kolaboratif Scalling Up Local Enterprise on Waste Management in Indonesia (SULE-WM) yang telah berlangsung selama empat bulan dari Bulan Maret hingga Juni 2025. Acara ini diselenggarakan secara hybrid di Grha Unilever, Tangerang Selatan dan melalui Zoom Meeting. Para Waste Management Enterprises (WMEs) bergabung melalui Zoom, sedangkan juri dan tim penyelenggara hadir secara langsung di Grha Unilever, Tangerang Selatan.
Proyek SULE-WM sendiri merupakan proyek kolaboratif yang bertujuan untuk memberdayakan perusahaan pengelolaan sampah lokal melalui penerapan model bisnis scale-up. Proyek ini berkolaborasi juga dengan perusahaan pengelolaan sampah lokal yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia: Medan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, Bali, Surabaya, dan Jakarta.
Sebelum acara demo day, para peserta sebelumnya telah melaksanakan tahapan penelitian dan pengembangan proyek dan tahapan akselerasi. Tahapan akselerasi berisikan pemaparan materi terkait program Scale Up, pemahaman tentang Social Business Model Canvas (SBMC) dan menganalisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), regulasi pengelolaan sampah, pengembangan produk, manajemen keuangan, hingga strategi komunikasi, branding, dan marketing bagi para WMEs. Selain itu, para WMEs juga diberikan materi terkait teknik presentasi, public speaking dan pelatihan privat untuk persiapan pitching saat Demo Day.
Acara Demo Day Proyek SULE-WM ini merupakan wadah bagi 5 WMEs terpilih untuk mempresentasikan rencana peningkatan skala bisnis mereka di hadapan panel juri yang mewakili para pemangku kepentingan utama. Diantaranya adalah Roy Andy Ranjaitan (Private Sector Development Advisor & Project Coordinator for Public-Private Partnership (develoPPP) GIZ Indonesia, ASEAN & Timor-Leste), Maya Tamimi (Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation), dan Jonathan Davy (CEO Ecoxyztem).
Acara ini diawali dengan sambutan dari para kolaborator proyek, diikuti dengan pemutaran video rekap mengenai perjalanan akselerasi. Pemberi sambutan pertama dilakukan oleh Maya Tamimi selaku Kepala Divisi Lingkungan & Keberlanjutan UIF Unilever Indonesia.

“Untuk mendukung dampak berkelanjutan bagi masyarakat, Unilever berkomitmen untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah, yang kini disebut Waste Management Enterprises (WMEs). Melalui program SULE-WM, Unilever yakin bahwa upaya pengembangan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan sirkularitas plastik di Indonesia. Demo Day menandai berakhirnya fase pertama pengembangan WMEs. Kami berharap semua pembelajaran dan upaya yang dilakukan oleh WMEs akan menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus mengembangkan bisnis mereka di masa mendatang”
Sambutan selanjutnya yakni oleh Roy Andy Panjaitan selaku Penasihat Pengembangan Sektor Swasta & Koordinator Proyek Kemitraan Publik-Swasta (develoPPP) GIZ Indonesia, ASEAN & Timor Leste.

“SULE-WM adalah program kolaborasi antara GIZ dan Unilever, yang berlangsung hingga September 2026. Meskipun hanya tiga WMEs yang akan terpilih untuk maju ke tahap berikutnya, kami berharap materi yang disampaikan oleh tutor dan pelatih selama program akselerasi akan terus menjadi sumber daya yang berharga, mendukung perluasan pasar, peningkatan finansial, dan peningkatan keterlibatan masyarakat. Kami juga menantikan kolaborasi antara pemerintah daerah dan WMEs terpilih, serta inisiatif pemberdayaan masyarakat yang berkontribusi dalam memecahkan tantangan pengelolaan sampah lokal.”
Sambutan terakhir yakni Agus Rusly selaku Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami berharap rencana bisnis yang dipresentasikan akan terus memicu momentum, mengikuti prinsip bola salju, berdampak semakin besar seiring waktu. Upaya ini tidak hanya akan menguntungkan pertumbuhan internal WMEs dan Unilever, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pelaku bisnis lainnya dalam mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Peserta yang telah menyelesaikan program peningkatan kapasitas ini juga diharapkan untuk tetap terlibat aktif dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia”.
Usai sambutan dilanjutkan dengan agenda utama yakni sesi pitching. Setiap WME diberikan waktu lima menit untuk mempresentasikan rencana peningkatan skala bisnis mereka dan sesi QNA selama 12 menit bersama para juri. Para WMEs yang termasuk dalam lima peserta terpilih yaitu CV Persada Langgeng Makmur (Yogyakarta & Central Java), CV Lohjinawi Logistic (Gresik), Perkumpulan Arta Jaya (Medan), PT Azzahra Multi Solusindo (Jakarta Selatan), dan PT Bali Recycle Center (Bali). Hasil akhir dari panel juri berdasarkan kriteria penilaian yang mencakup kelayakan model bisnis, kapasitas tim, inovasi, dan dampak lingkungan. Tiga peserta WMEs yang terpilih untuk maju ke fase berikutnya adalah:
Acara ini kemudian berhasil memamerkan solusi terukur dalam pengelolaan sampah lokal sekaligus membuka jalan untuk kolaborasi di masa mendatang antara UMKM, sektor swasta, dan pemerintah. Proyek SULE-WM ini memperkuat peran penting untuk menciptakan solusi pengelolaan sampah yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.