Green Info
30 Januari 2025
Fitria Budiyanti

Adaptasi kebiasaan baru seperti mencoba hidup ramah lingkungan yang selaras dengan alam terkadang tidak mudah untuk dijalani. Belum lagi, beberapa aspek kehidupan kita yang masih erat dengan pemakaian plastik sekali, pengelolaan sampah yang open dumping dan masih banyak hal lainnya.
Tentunya, permasalahan tersebut perlu ditangani dengan kerjasama dan kolaborasi multipihak, namun sebagai individu kita juga bisa melakukan kontribusi dengan beberapa langkah sederhana salah satunya dengan menggunakan alternatif barang ramah lingkungan yang bisa membantu kebutuhan sehari-hari.
Permasalahan limbah plastik kini sudah menjadi masalah global termasuk di Indonesia. Tercatat dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampah terbanyak kedua di Indonesia yakni berupa plastik dengan proporsi 18,08%.
Bahan sekali pakai ini memang cukup digemari karena harganya yang murah dan cukup kuat. Namun, pada akhirnya kemasan plastik sekali pakai seperti Botol Plastik atau Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) memiliki dampak yang buruk apabila tidak dikelola dengan baik. Sebagai langkah awal pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan, setiap individu bisa melakukan langkah sederhana salah satunya dengan membawa Tumbler atau Botol minum guna ulang.
Meskipun menjadi solusi praktis yang bisa diterapkan, tetapi hal ini juga tetap memiliki tantangan sendiri saat ini. Seperti, ketika air minum pada Tumbler sudah habis tetapi tidak ada tempat pengisian ulang terdekat. Hal tersebut lah, yang kerap kali dialami oleh individu yang sedang berupaya hidup minim sampah. Apakah kamu juga pernah merasakannya?
Kalau kamu ke cafe atau resto pasti sering menemukan benda kecil ini nih! Yup, sedotan. Sering dihadirkan bersama minuman kesukaanmu, ternyata sedotan plastik yang hanya sekali pakai bisa mencemari lingkungan. Ditambah lagi dengan nilai ekonomis dari sedotan yang rendah, tidak banyak pengepul yang mau mengambil atau mendaur ulang sedotan.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir penggunaan sedotan sekali pakai, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
Ketiga hal tersebut bisa kamu sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing individu.
Sebagian pasar swalayan saat ini sudah memberlakukan kantong belanja berbayar. Hal ini bisa menjadi upaya bagi individu untuk mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai. Meskipun, bisa diketahui secara bersama bahwa barang-barang yang ada di pasar swalayan tersebut juga terbungkus dengan plastik sekali pakai. Tapi sekali lagi kita perlu ingat bahwa langkah sederhana ini dapat berdampak besar jika dilakukan secara masif, sehingga kita semua dapat berperan untuk menjaga bumi.
Namun, jika dalam proses menjalani hidup minim sampah masih terdapat beberapa barang sekali pakai yang dikonsumsi, kamu bisa melakukan pemilahan sampah dan mengirimkannya ke bank sampah atau pengelolaan sampah terdekat di rumahmu.
Selain menggunakan kantong guna ulang, kamu juga bisa menggunakan kantong ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami yang tidak bisa merusak lingkungan bahkan bisa dikompos seperti produk dari Enviplast.
Hayo, siapa nih yang sering jajan tapi masih pakai kantong plastik sekali pakai? Jangan ya dek ya! Hal tersebut, selain berbahaya untuk lingkungan tetapi juga berbahaya untuk kesehatan dikarenakan kondisi makanan yang masih panas terbungkus dengan kantong plastik dapat menyebabkan penguraian partikel plastik ke makanan.
Dengan membawa wadah sendiri untuk membeli makanan, kamu turut berkontribusi menjaga lingkungan dan juga lebih sehat. Tapi, pastikan wadah yang kamu gunakan sudah food grade ya! Sehingga aman jika dipakai saat makanan tersebut dalam kondisi panas.
Nah ini nih, mirip dengan sedotan sebagai barang mungil yang bagi sebagian orang tidak berpengaruh. Bayangkan saja sendok atau garpu plastik sekali pakai jika tidak dikelola dengan baik juga akan menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Selain itu, alat makan plastik sekali pakai juga memiliki nilai ekonomis yang rendah sehingga penanganan yang diperlukan lebih besar jika dibandingkan dengan pemakaiannya yang mungkin kurang dari 5 menit saja.
Kelima barang tersebut bisa kamu gunakan untuk mengurangi sampah yang dihasilkan. Perlu diingat juga, bahwa barang alternatif tersebut tidak harus selalu baru kok! Kamu tetap bisa menggunakan barang-barang yang sudah ada di rumah, gunakan dan rawat dengan baik hingga masa pakai barang tersebut lebih lama ya! Yuk, semangat selalu untuk hidup lebih berkelanjutan. Setiap langkah sederhana yang dilakukan tetap berarti, apalagi jika dilakukan secara masif! So, let’s create the ripple effect agar lebih banyak orang yang juga melakukannya.
Artikel ini merupakan artikel kolaborasi Greeneration Foundation bersama ENVIPLAST. Bersama konten ini kami mengajak Generasi Hijau untuk bersama-sama bertindak mewujudkan bumi yang lebih lestari.
