Upaya Bersama Cegah Food Loss untuk Keberlanjutan Pangan dan Lingkungan

Siaran Pers

18 Oktober 2024

Flag

Kamis, 3 Oktober 2024 – Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) mengumumkan pemberian dana hibah dan bantuan teknis untuk 12 kemitraan Startup baru di Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.

Sebagai salah satu penerima manfaat di kawasan Asia Tenggara, Surplus Indonesia dan Greeneration Foundation berkolaborasi dalam membuat aplikasi yang diperuntukan untuk mencegah terjadinya food loss dan food waste. Hal ini dilatarbelakangi karena Indonesia sebagai negara kedua penghasil sampah makanan. Tercatat, sebanyak 115-184 kg sampah tersebut dihasilkan setiap orang selama setahun dengan total kerugian secara ekonomi mencapai USD 39 miliar, padahal dengan makanan yang terbuang tersebut dapat mencukupi kebutuhan 61-125 juta orang selama setahun.

Selaras dengan hal tersebut, P4G berkeinginan untuk membantu lebih banyak pihak khususnya startup yang berfokus di bidang lingkungan seperti yang dikatakan oleh Robyn McGuckin, Direktur Eksekutif P4G “Kita tidak dapat mencapai target iklim tanpa menggerakkan pembiayaan ke dalam bisnis-bisnis iklim yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan planet kita. P4G berkomitmen untuk mendukung bisnis lokal seperti Surplus yang memberikan manfaat ganda, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi limbah makanan di Indonesia. Kami berharap dapat bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dari sektor swasta dan publik untuk membantu memperbesar skala startup penting ini bagi negara.”

Surplus Indonesia didirikan oleh Agung Saputra pada tahun 2020 dengan tujuan untuk mengurangi food loss dan sampah makanan dari restoran serta bisnis makanan lokal, sekaligus memberikan pilihan makanan yang terjangkau bagi masyarakat. Surplus telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia melalui aplikasi yang mudah digunakan serta bekerjasama dengan perusahaan ride-hailing dan penyedia makanan. Pada aplikasi Surplus, bisnis lokal dapat menjual makanan yang berlebihan atau produksi yang tidak sempurna selama masih aman dikonsumsi dengan pemberian diskon 50% langsung kepada konsumen. Adapun lini bisnis Surplus Indonesia yaitu Juicible by Surplus Indonesia adalah smoothies dan Jus bergizi dari buah-buahan yang berlebih, reject dan imperfect dari petani dan supermarket dengan harga yang sangat terjangkau. Dengan cara ini, Juicible tidak hanya mencegah dan mengurangi limbah buah, tetapi juga mempromosikan pola konsumsi yang berkelanjutan dan mendukung perekonomian lokal. Juicible by Surplus ingin memberikan akses kepada semua orang untuk menikmati minuman sehat sambil menjaga lingkungan.

Bisnis ini memiliki dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Dikarenakan, masyarakat dapat mengakses berbagai pilihan makanan yang terjangkau dan juga dengan hadirnya bisnis baru seperti ini, dapat menjangkau pelanggan baru, mencegah kerugian finansial serta mengurangi pembuangan makanan sehingga bisa menurunkan gas efek rumah kaca karena mengoptimalkan makanan yang layak konsumsi daripada harus dibuang ke landfill.

Surplus Indonesia telah menyelamatkan lebih dari 350 ton makanan dan menghindari lebih dari 10,000 ton emisi karbon. Bisnis ini juga telah memberikan dampak kepada sekitar 500.000 penerima manfaat langsung dan 70% di antaranya adalah perempuan. Surplus telah membantu lebih dari 5,000 bisnis untuk mencegah kerugian yang diperkirakan mencapai USD 400.000. Pada tahun 2025, Surplus Indonesia menargetkan untuk memperluas basis bisnisnya menjadi 10.000 tenant makanan dan meningkatkan jumlah konsumen langsung menjadi 1 juta orang. Tentunya, kegiatan tersebut akan berkolaborasi bersama Greeneration Foundation yang berperan sebagai NGO di bidang lingkungan yang berfokus dengan SDGs No.12 yakni Konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan, untuk turut serta membantu penyebaran awareness mengenai food loss dan food waste demi tercapainya goals di 2025.

Selama masa kemitraan, Surplus Indonesia berupaya untuk mendapatkan investasi sebesar USD 350.000, yang diperuntukan guna menyelamatkan lebih dari 10.000 ton makanan, menjangkau 100.000 pelanggan, dan menghemat biaya sekitar USD 50.000 bagi bisnis makanan.

Surplus akan bekerja sama dengan Greeneration Foundation untuk mengembangkan studi kasus yang menjelaskan kesuksesan dan tantangan startup serta memberikan rekomendasi untuk intervensi kebijakan yang akan mengurangi food loss dan food waste di Indonesia. Kemitraan ini akan membagikan pembelajaran mereka dengan pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam memperbaiki lingkungan yang mendukung bisnis penyelamatan makanan dan mencegah food loss dan waste di Indonesia.

Bagikan Artikel Ini