Mengenal Konsep “Sustainable Healthy Diet” untuk Diri Sendiri, Lingkungan, dan Bumi

Mengenal Konsep “Sustainable Healthy Diet” untuk Diri Sendiri, Lingkungan, dan Bumi

Green Info

12 Juni 2025

Vika Adistya Putri - GTIP

Banner

Hidup di era perkembangan teknologi semakin pesat, adanya modernisasi dan globalisasi, serta mudahnya akses ke berbagai bidang menyebabkan apa yang masyarakat makan turut mengikuti perkembangan zaman. Belum lagi adanya makanan viral menyebabkan beberapa masyarakat kalap beli karena takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out). Pola makan yang tidak diperhatikan tersebut dapat mempengaruhi tubuh dan juga lingkungan.

Dilansir dalam laman Badan Pangan Nasional (2024), hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa 96% masyarakat Indonesia kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah. Kurangnya mengkonsumsi sayur dan buah ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan defisiensi vitamin dan mineral. Selain itu, pola makan masyarakat Indonesia cenderung condong pada satu jenis pangan pokok yakni beras sebagai makanan sehari-hari. Kecenderungan ini juga mengakibatkan kurangnya variasi vitamin dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Pola makan seperti hal-hal tersebut termasuk pola makan kurang seimbang. Pola makan kurang seimbang dapat menyebabkan terkena berbagai jenis malnutrisi, hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, konsumsi makanan yang tidak stabil, produksi makanan yang tidak berkelanjutan, melakukan diet yang justru membahayakan tubuh, penurunan kualitas lingkungan, dan food loss and waste.

Untuk mewujudkan pola makan sehat sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dibutuhkanlah transisi menuju pola makan berkelanjutan. FAO (2019) mendefinisikan pola makan berkelanjutan atau sustainable diet sebagai pola makan yang mendukung semua aspek kesehatan dan kesejahteraan individu dengan meminimalisir dampak terhadap lingkungan, mudah diakses, terjangkau, aman, dan adil; serta dapat diterima secara budaya. Pola makan berkelanjutan ini memadukan aspek kesehatan dan gizi, lingkungan, dan sosial, ekonomi, dan budaya. Secara sederhana, pola makan berkelanjutan berarti pola makan sehat dan bernutrisi yang mudah dijangkau dan mampu mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Prinsip utama pola makan berkelanjutan meliputi beberapa hal yakni nutrisi yang cukup, dampak lingkungan yang rendah, adil secara ekonomi, dapat diterima secara budaya, mudah diakses dan beragam, mengurangi sampah makanan, mengedepankan plant based foods, produk hewani yang etis, musiman dan lokal, hemat air, dan reduksi kimia (Greencitizen, 2025). Dengan kata lain, pola makan sehat dan berkelanjutan harus memperhatikan beberapa aspek seperti aspek kesehatan, aspek lingkungan, dan sosial, ekonomi, dan budaya. Dari aspek kesehatan, pola makan sehat berkelanjutan perlu memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, serta makan seimbang, cukup, dan aman, Melalui aspek ini, pola makan sehat berkelanjutan dapat membantu mencegah malnutrisi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesejahteraan tubuh. Dari aspek lingkungan, pola makan sehat berkelanjutan perlu memperhatikan keanekaragaman hayati dengan mengonsumsi buah dan sayur yang bervariasi agar vitamin dan nutrisi yang masuk pun beragam. Selain itu, memanfaatkan produk buah dan sayur musiman yang mudah didapatkan.

Dengan ini, pola makan sehat berkelanjutan dapat membantu mengurangi sampah makanan, melestarikan air, menjaga keanekaragaman hayati, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya, pola makan sehat berkelanjutan perlu diterima oleh masyarakat secara sosial budaya, terjangkau dan mudah diakses, serta adil (Yogurt in Nutrition, 2020)

Singkatnya, pola makan sehat berkelanjutan bertujuan untuk mencapai perkembangan yang optimal bagi individu baik secara mental dan sosial dan kesejahteraan fisik, mencegah segala jenis bentuk kekurangan gizi yakni kekurangan gizi, kekurangan gizi mikro, kelebihan berat badan, dan obesitas, mengurangi resiko penyakit diet-related non communicable disease (NCD) atau penyakit yang meningkat karena pola makan yang tidak sehat, menjaga keanekaragaman hayati dan kesehatan bumi dan planet (FAO, 2019).

Bagaimana panduan cara memulai pola makan sehat berkelanjutan?

Terdapat beberapa tips untuk memulai makan sehat berkelanjutan yang bisa dilakukan dengan langkah kecil seperti:

  1. Makanlah lebih banyak pangan nabati
  2. Isi piringmu dengan berbagai variasi pangan
  3. Pilih dengan bijak terkait makanan laut untuk membantu mengurangi stok ikan karena penangkapan berlebihan.
  4. Mulai menanam buah dan sayur.

Perlu diingat bahwa pola makan sehat berkelanjutan dapat berupa konsumsi telur, ikan, daging merah dengan jumlah yang cukup. Namun, jumlah pangan nabati harus lebih banyak dan bervariasi ya. Mulai langkah kecil dengan pola makan sehat berkelanjutan untuk diri sendiri, masyarakat, lingkungan dan bumi kita.

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

Badan Pangan Nasional. (2024, Oktober 20). Gugah Kesadaran Masyarakat Pentingnya Sayur dan Buah Demi Capai Pola Makan Bergizi Seimbang. Badan Pangan Nasional. https://badanpangan.go.id/blog/post/gugah-kesadaran-masyarakat-pentingnya-sayur-dan-buah-demi-capai-pola-makan-bergizi-seimbang

FAO and WHO. (2019). Sustainable healthy diets – Guiding principles. Rome.

Rodriguez, E. (2025, January 7). Sustainable Diet: Everything You Need to Know. Greencitizen.com. https://greencitizen.com/blog/sustainable-diet/

WWF-UK. (n.d.). Eight tips to eat more sustainably | WWF. WWF-UK. https://www.wwf.org.uk/better-basket

Yogurt in Nutrition. (2020, June 15). Sustainable healthy diets infographic. Yogurt in Nutrition. https://www.yogurtinnutrition.com/infographic-sustainable-healthy-diets-from-science-to-your-plate/

Flag

Bagikan Artikel Ini